Apakah anda tahu para pemain sepakbola yang dulu pernah berjaya di masa-nya dan membanggakan negaranya ? Para pemain sepakbola yang benar-benar menorehkan tinta emas di sepanjang karir sepakbolanya yang kini telah menjadi legenda sepakbola yang masih dikenang oleh semua pecinta sepakbola di seluruh dunia ? Namun, tidak semua pemain yang hebat dalam sepakbola bisa menjadi seorang legenda. Jika anda belum tahu, Berikut para pemain sepakbola legenda tersebut :
1. Diego Armando Maradona (Argentina)
Argentina sangat mirip dengan inggris yang mengaku sebagai tempat
lahirnya sepakbola, sepak bola sudah seperti agama penduduk 2 negara
tersebut. tak heran jika salah satu legenda hidup lahir dari sini.
Memiliki tubuh yang pendek dan gempal bukan menjadi kekurangan, justru
disinilah kelebihan maradona. Karena struktur tubuhnya itulah yang
membuat Maradona memiliki kaki yang kuat dan low center of gravity. Gaya
bermainnya sangat strategis, Lincah dan kadang membuat lawan frustasi.
Gol gol indahnya diakui banyak orang, salah satu gol kontroversial
adalah gol ke gawang Inggris dan dikenal dengan “Hand of God.” Tidak
berhenti sampai di situ, ia pun melewati beberapa pemain Inggris untuk
mencatatkan namanya di papan skor. semenjak pensiun dari sepakbola Dunia
gelap menghampiri sang nabi sepak bola bagi argentina ini. Dia
terjerumus Narkoba. Walau akhirnya sedikit bisa lepas dari pengaruh
Obat. namun sifatnya yang tempramen membuat dia sering dimusuhi beberapa
media, tak heran juga dia menjadi musuh abadi Pele Ibarat persaingan
Ronaldo dengan Messi.
2. Pele (Brazil)
Brasil terkenal dengan talenta talenta muda nya dibidang sepakbola, tak
heran kalau legenda hidup sepak bola salah satunya ada di negri samba
ini. Pele. Dijuluki sebagai “Black Pearl”, telah mencetak 1280 gol
selama karirnya di sepakbola. kegesitannya dalam mendrible bola, diakui
kawan dan lawan, teknik yang hebat, dan insting mencetak gol yang tinggi
membuat Pele sebagai sosok yang menakutkan barisan lawan. dinobatkan
sebagai pemain terbaik sepanjang abad oleh IFFHS. Karena prestasinya
itu, termasuk membawa brazil juara dunia 3 kali.
3. Franz Beckenbauer (Germany)
Franz Anton Beckenbauer (lahir di Muenchen, Jerman, 11 September 1945; umur 67 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Jerman, pelatih tim nasional Jerman, serta tokoh organisasi sepak bola Eropa. Ia dijuluki Der Kaiser
("Sang Kaisar") karena gayanya yang anggun, kemampuannya memimpin, dan
dominasinya di atas lapangan sepak bola, sebagai seorang libero. Beckenbauer dikenal "bertangan dingin". Ia menjadi anggota tim nasional Jerman Barat sejak akhir dekade 1960-an hingga akhir 1970-an. Sewaktu Jerman Barat menjuarai Piala Dunia FIFA 1974
ia menjadi kapten tim. Beckenbauer kemudian menjadi pelatih nasional
beberapa tahun setelah menggantungkan sepatunya. Kembali ia berhasil
membawa kesebelasan Jerman menjuarai Piala Dunia FIFA 1990 di Italia, kali ini sebagai pelatih. Harapan warga Jerman agar ia kembali membawa negaranya sebagai juara dunia pada Piala Dunia FIFA 2006
sebagai ketua panitia tidak menjadi kenyataan; namun banyak pihak
mengakui bahwa Piala Dunia tersebut adalah yang terbaik
penyelenggaraannya sepanjang sejarah.
4. Johan Cruijff (Belanda)
Johan Cruijff (lahir di Amsterdam, Belanda, 25 April 1947; umur 65 tahun; terlahir dengan nama Hendrik Johannes Cruijff) adalah mantan pemain dan pelatih sepak bola Belanda. Selain bermain untuk Ajax dan FC Barcelona, ia juga menjadi bagian dari tim nasional sepak bola Belanda yang menjadi juara kedua Piala Dunia 1974. Karier Cruyff di tim nasional Belanda dimulai pada 1966. Pada
pertandingan keduanya melawan Cekoslowakia, Cruyff adalah pemain Belanda
pertama yang menerima kartu merah. Ia pun menerima sangsi selama
setahun tidak boleh tampil dalam pertandingan Oranje.
Suatu saat Cruyff pernah menolak unutk memakai seragam Oranje dan menutupi tiga garis dengan perban hitam, dikarenakan disponsori oleh Adidas,Cruyff sendiri dikontrak oleh Puma.[rujukan?] Kehebatan Cruyff terlihat dalam Piala Dunia 1974 dimana lewat penguasaan taktik Total Football, Cruyff membawa Belanda tampil unutk pertama kalinya dalam final Piala Dunia melawan Jerman Barat. Sayang perjalanan Orange terhenti di final, kalah 2-1 oleh Jerman Barat. Cruyff sendiri mendapatkan kartu kuning karena membantah wasit. Total Cruyff mencetak 33 gol dalam 48 penampilannya bersama Orange.
5. Ferenc Puskás (Hongaria)
Ferenc Puskás (lahir 2 April 1927 – meninggal 17 November 2006 pada umur 79 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola nasional Hongaria. Dia bermain untuk klub Budapest Honvéd FC, RCD Espanyol, dan Real Madrid. Selain untuk timnas Hongaria, ia pernah bermain pula untuk Spanyol.
Timnas Hongaria di masanya pernah menjadi kekuatan sepak bola dunia di
dekade 1950-an. Semasa bermain bersama Real Madrid, ia pernah membawa
tim ini tiga kali menjuarai kejuaraan Eropa. Ia berhenti bermain tahun 1967.
Ketika wafat, ia mendapatkan penghormatan layaknya pahlawan dan
dilakukan di Stadion Nasional. Namanya kemudian diabadikan untuk Stadion Puskás Ferenc di Budapest, ibu kota Hongaria.
6. Lothar Matthäus ( Germany )
Lothar Herbert Matthäus (lahir di Erlangen, Jerman Barat, 21 Maret 1961; umur 52 tahun) adalah seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Jerman. Dia membawa Jerman menjadi juara Piala Eropa 1980, Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia FIFA 1990. Dia pernah membela klub Borussia M'Gladbach, FC Bayern Munich, Internazionale, FC Bayern Munich, dan MetroStars. Dia kini melatih klub Maccabi Netanya. Di tim nasional Jerman dia bermain 150 kali dan mencetak 23 gol. Sekarang ia melatih tim nasional Hungaria.
7. Ronaldo ( Brazil)
Ronaldo Luís Nazário de Lima (lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 22 September 1976; umur 36 tahun;), umumnya dipanggil Ronaldo saja, adalah seorang mantan pemain sepak bola Brasil. Oleh banyak pengamat dan pecinta sepak bola ia dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa.[1] Ia bermain sebagai penyerang dan terakhir kali bermain bagi klub Corinthians. Setelah menderita serangkaian cedera serius sepanjang kariernya,
Ronaldo pensiun pada 14 Februari 2011, dengan menyatakan rasa sakit dari
cederanya dan hipotiroidisme sebagai alasannya untuk pensiun.[2]
Pada awal kariernya, Ronaldo adalah tipe penyerang murni dengan kemampuan sprint
cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil mendribel bola dan piawai
dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan
senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, sementara kepalanya jarang
digunakan untuk mencetak gol walaupun fisiknya cukup tinggi (183 cm).
Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik yang memungkinkan ia berduel
dengan bek lawan dan mampu menahan bola ketika menunggu bantuan
rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas saat ia bermain untuk FC Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum Inter Milan.
Ketika ia bermain untuk Real Madrid
ia sedikit mengubah gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong di
antara bek dan melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang. Hal ini
lebih dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk
tetap bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier.
Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan
bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga
merupakan pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati,
tercatat ia pernah menjadi penendang pinalti, tendangan bebas sampai
tendangan penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain
membela Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção
Sumber : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar